Ebb Flow adalah system pengairan hidroponik yang cukup hemat listrik karena tidak memerlukan pemompaan air secara terus menerus. Kita hanya butuh membanjiri media tanam selama 5-10 menit setelah itu pompa dimatikan hingga media mulai agak mengering.
Mungkin bisa kita bayangkan seperti menyiram tanaman dengan media tanah dan pot. Biasanya kita siram dengan banyak air hingga banjir lalu ditinggalkan. Nanti sore di siram lagi sampai banjir dan biarkan air surut kembali. Bedanya, di Ebb Flow, kelebihan air tidak dibuang, melainkan ditampung kembali di bak penampungan.
Mekanisme-nya dibuat sedemikian rupa, sehingga air tidak akan meluber hingga keluar wadah. Di tengah-tengah media tanam kita tempatkan pipa pembuangan yang langsung menuju ke bak penampungan nutrisi. Pipa ini muncul sebatas ketinggian air sehingga ketika air melebihi batas pipa, maka akan meluber masuk ke dalam pipa dan kembali ke bak penampungan.
Setelah pompa mati, air berangsur-angsur akan surut melalui lubang-lubang kecil di sekitar pipa pemasukan. Dari sini air kembali ke bak penampungan dan siap untuk dialirkan pada periode pasang berikutnya.
Sehingga jika kita buat diagramnya akan seperti ini:
Dalam sistem ebb flow tidak terlalu diperlukan aerasi tambahan pada tandon larutan nutrisi. Karena akar tanaman pada sistem ini sudah mendapat oksigen melalui rongga pada media tanam dan oksigen terlarut pada air yang ditahan oleh media tanam ketika saat fase surut (drain phase) yang didapat dari sirkulasi pasang surut.
Mungkin bisa kita bayangkan seperti menyiram tanaman dengan media tanah dan pot. Biasanya kita siram dengan banyak air hingga banjir lalu ditinggalkan. Nanti sore di siram lagi sampai banjir dan biarkan air surut kembali. Bedanya, di Ebb Flow, kelebihan air tidak dibuang, melainkan ditampung kembali di bak penampungan.
Diagram Ebb Flow |
Mekanisme-nya dibuat sedemikian rupa, sehingga air tidak akan meluber hingga keluar wadah. Di tengah-tengah media tanam kita tempatkan pipa pembuangan yang langsung menuju ke bak penampungan nutrisi. Pipa ini muncul sebatas ketinggian air sehingga ketika air melebihi batas pipa, maka akan meluber masuk ke dalam pipa dan kembali ke bak penampungan.
Setelah pompa mati, air berangsur-angsur akan surut melalui lubang-lubang kecil di sekitar pipa pemasukan. Dari sini air kembali ke bak penampungan dan siap untuk dialirkan pada periode pasang berikutnya.
Sehingga jika kita buat diagramnya akan seperti ini:
Dalam sistem ebb flow tidak terlalu diperlukan aerasi tambahan pada tandon larutan nutrisi. Karena akar tanaman pada sistem ini sudah mendapat oksigen melalui rongga pada media tanam dan oksigen terlarut pada air yang ditahan oleh media tanam ketika saat fase surut (drain phase) yang didapat dari sirkulasi pasang surut.
Ingin mencoba system ini? Yukk silahkan :)
Halo,, hai :)
ReplyDelete